Dilema Bangku Perkuliahan

Assalamualaikum...
(kalau kata Mario Teguh ) Salam super untuk kita semua!
Salam Blogger! 

Saya memang baru di dunia blog dan entah kenapa saya jadi tertarik dengan blog. Niat awal saya membuat blog ini untuk membuat kenangan tugas-tugas selama saya kuliah dan beberapa informasi yang menurut saya berguna untuk dibagikan pada orang lain. Saya adalah seorang mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2010, nama saya adalah Syahrul Munir kelahiran 31 Juli 1993 dan sekarang saya sudah semester 3 (sejak dipublikasikan tulisan ini) di UNJ. Sebenarnya saya menuliskan ini untuk mengerjakan tugas apresiasi sastra Indonesia yaitu membuat salah satu contoh sastra non imajinatif dan pilihan saya adalah membuat memoar. Memoar sebenarnya hampir sama dengan autobiografi, perbedaannya memoar hanya menceritakan sepenggal kisah perjalanan hidup atau dengan kata lain mempunyai batas waktu. 

Sebelum saya berhasil menjadi mahasiswa di UNJ, saya mempunyai pilihan yang sangat membingungkan untuk memilih dimana saya akan melanjutkan kuliah selepas saya lulus SMA. Saat Ujian Akhir Nasional (UAN) telah selesai, saya pun bersiap untuk mengikuti tes ujian masuk di bangku perkuliahan. Sebenarnya pilihan saya dan juga orang tua saya pada saat itu memang sudah diniatkan ingin mengikuti tes di UNJ. Tapi saat itu, orang tua saya juga menginginkan saya untuk mengikuti ujian masuk di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Alhasil, saya pun ikut mengikuti ujian masuk di STAN bersama dengan beberapa orang teman saya. Kami mencari informasi tentang pendaftaran di STAN, baik informasi yang didapat oleh guru ataupun internet. Berbagai macam soal seleksi ujian pun kami coba.

Hari yang ditunggu kami untuk melakukan pendaftaran di STAN tiba. Kami pun pergi bersama menuju tempat pendaftaran STAN di Bintaro. Berbagai macam syarat dan uang pendaftaran telah kami siapkan. Saat itu kami memang berniat untuk melakukan pembayaran uang pendaftaran di bank sekitar stasiun karena kami pergi naik kereta api. Pembayaran pun kami lakukan meskipun sempat ada kendala saat transaksi karena server stan yang sedang bermasalah. Karena hal ini kami jadi terburu-buru masuk ke stasiun karena waktu keberangkatan kereta yang sebentar lagi akan jalan. Dan ternyata kami semua tidak dapat naik kereta itu dan terpaksa kami menunggu lagi. Sesampainya kami di STAN ternyata waktu pendaftaran hari itu hampir tutup karena sudah terlalu banyak calon peserta yang mendaftar pada hari itu. Untung saja petugas yang membagikan nomor antrian masih mau memberikan nomor antrian pada kami, mungkin karena melihat tampang kami yang sepertinya sudah berusaha keras  untuk datang ketempat itu. Dan benar saja, ada orang setelah kami yang ingin meminta nomor antrian tetapi tidak diberikan. Kami semua selesai mendaftar sekitar jam 1/2 7 malam.
Hari yang ditunggu pun tiba. Hari dimana kami melaksanakan tes masuk STAN. Saya dan teman-teman saya kebetulan mendapatkan lokasi ujian yang sama. -tes pun dimulai- . Setelah kami mengerjakan soal-soal tes, raut wajah kami berubah menjadi seseorang yang sedang kepusingan dengan kepala cenat-cenut dan perut berbunyi. Beberapa minggu kemudian, pengumuman pun dikeluarkan oleh STAN melalui website. Rasa deg-degan kami rasakan saat melihat pengumuman tersebut. Rasa deg-degan itu pun berubah menjadi kecewa saat kami tidak melihat nama kami dalam daftar pengemuman tersebut. Tetapi kami semua tidak larut dalam kekecewaan tersebut dan menurut saya inilah yang dinamakan kebersamaan yang tidak terlupakan.

Kembali pada niat awal, saya mencoba mengikuti seleksi penerimaan jalur pertama yaitu melalui PMDK (Penerimaan Mahasiswa Dengan Keterampilan). Sebenarnya saya ikut jalur ini hanya sekedar coba-coba karena saya sudah memperkirakan kecil kemungkinan saya untuk diterima melalui jalur ini karena banyaknya saingan. Dan dugaan saya ternyata benar, saya tidak diterima melalui jalur ini. Akan tetapi karena saya dan orang tua saya memang sudah niat untuk mendaftarkan saya di UNJ, maka jalur selanjutnya yaitu UMB (Ujian Masuk Bersama) saya ikuti. Contoh-contoh soal ujian masuk pun saya coba dan dipahami. Pada saat saya mengikuti jalur UMB ini memang sempat ada masalah karena berbarengan dengan acara perpisahan SMA. Pihak sekolah akhirnya memberikan toleransi pada kami yang mengikuti tes UMB untuk menyusul. Hari dimana tes UMB pun tiba. Untuk tes UMB saya memang memilih paket ipc (ipa dan ips) karena saat itu pilihan saya jika diterima di UNJ adalah PGSD (ips), dan 2 jurusan lain untuk cadangan dan juga karena saya menginginkan masuk di Pendidikan Matematika (ipa). Hal ini saya lakukan untuk memperbesar peluang pilihan penerimaan. Tes UMB saat itu menurut saya memang sangat sulit dan saya juga sudah memperkirakan kalau saya diterima melalui jalur ini hanya sekedar keberuntungan saja. Setelah  beberapa minggu kemudian, pengumuman telah keluar dan saya kembali deg-degan untuk melihat hasil pengumuman tersebut ditambah lagi server untuk melihat pengumuman sangat buruk membuat saya semakin deg-degan. Rasa deg-degan itu pun hilang saat mengetahui kalau saya tidak diterima lewat jalur ini dan rasa kecewa sempat timbul. Karena orang tua dan kakak saya menyemangati saya lagi, secara perlahan kekecewaan itu menghilang. Jalur penerimaan selanjutnya saya ikuti yaitu SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Pada jalur ini orang tua saya menginginkan supaya saya lebih fokus pada tes ips saja karena jurusan PGSD ada di ips. Seperti tes sebelumnya, saya juga latihan mengerjakan soal-soal bedanya kali ini saya lebih rileks. -Tes SNMPTN tiba-. menurut saya tes kali ini lebih mudah dari pada tes UMB dan harapan saya untuk diterima lewat jalur ini pun ada. -Pengumuman SNMPTN tiba- seperti saat melihat hasil pengumuman sebelumnya saya kembali deg-degan karena banyak teman saya yang mengikuti tes ini. Rasa deg-degan memudar seiring saya melihat ketika saya juga tidak diterima lewat jalur ini. Saya pun sempat iri saat mendengar beberapa teman saya ada yang diterima lewat jalur ini meskipun bukan di UNJ. Rasanya saat itu saya sudah luluh lantah karena tidak di terima di UNJ lewat jalur ini dan itu berarti hanya ada satu kesempatan terakhir saya untuk masuk di UNJ yaitu melalui Ujian Mandiri yang diselenggarakan oleh pihak UNJ. Orang tua dan kakak saya pun kembali menyemangati saya. Akhirnya saya teringat dengan beberapa pengetahuan yang saya pelajari dan ini juga saya lakukan sebelum UAN yaitu saya harus berpikir positif mengenai apa yang telah maupun akan terjadi dan tentunya tidak lupa pula saya berdoa. Setiap malam menjelang tidur, saya berusaha menerima apa yang telah terjadi itu semua bermaksud baik dan membayangkan besok saya dapat melakukan hal yang terbaik dalam hidup saya yang dapat membuat saya dan orang yang ada disekitar saya tersenyum. Dan hal ini saya lakukan setiap hari. Semakin hari semakin mendekati saya dengan Ujian Mandiri, saya semakin meyakinkan diri kalau saya mampu, saya bisa, saya pasti bisa sambil membayangkan hal yang positif mengenai Ujian Mandiri. Contoh latihan soal Ujian Mandiri yang dijual di UNJ saya beli dan pelajari. -Ujian Mandiri tiba- saya berusaha menyambut soal Ujian Mandiri dengan senyuman dan ikhlas sambil membayangkan kalau saya bisa mengerjakan dengan mudah dan seperti biasa diawali dengan Basmallah. -ujian berlangsung- Selesai tes, sepertinya saya dapat menarik nafas lebih lega karena apa yang saya bayangkan mengenai soal tersebut memang benar-benar sangat mudah dan tentunya atas izin Allah. -pengumuman Ujian Mandiri-  Ini adalah yang ditunggu-tunggu karena merupakan langkah terakhir saya untuk bisa masuk di UNJ. Rasa deg-degan 2 kali lipat lebih terasa ditambah tangan yang dingin dan dihantui rasa penasaran yang berlebihan karena sulitnya membuka pengumuman sejak dikeluarkan di website UNJ dan saya pun menunggu hari berikutnya. Keesokkan harinya yang saya ingat betul yaitu hari sabtu setelah sholat Shubuh saya mencoba membuka pengumuman di website UNJ dan ternyata nama saya juga tidak ada dalam daftar pengumuman. Tentu saja rasa kecewa kembali hadir, sambil mengabari teman saya yang ikut mendaftar Ujian Mandiri di UNJ juga kalau saya tidak diterima, dan tertutup sudah pintu untuk saya masuk di Universitas Negeri. Memang saya, kakak saya, dan orang tua saya saat kesulitan membuka pengumuman dan beberapa hari sebelumnya telah merundingkan Universitas Swasta yang pilihannya jatuh pada UHAMKA jika saya tidak di terima di Universtas Negeri. Dan saya juga harus mau menerima hal ini. Sabtu siang itu juga, saya dan kakak saya langsung mendaftarkan diri ke UHAMKA yang sebelumnya sudah meminta informasi mengenai daya tampung, harga, dan lain-lain dari teman kakak saya yang kuliah di UHAMKA. Keesokan hari yaitu hari minggu tepatnya sekitar jam 1/2 3 siang, saya mendapatkan telpon dari Febriani yang memberitahu kalau saya diterima di UNJ. Saya pun kaget mendengarnya sambil diiringi rasa tidak percaya. Febriani berusaha meyakinkan saya kalau saya diterima. Alhasil saya mencoba mencari tahu ke ka Nur Dewi yang melihat secara langsung pada papan pengumuman UNJ. Saya juga tidak percaya kalau memang saya diterima di UNJ dan akhirnya saya coba melihat ulang di website UNJ. Dengan hati-hati saya mencari mengikuti petunjuk yang diberikan UNJ. Rasa tidak percaya itupun seketika berubah menjadi rasa bahagia karena saya memang benar diterima di Universitas Negeri Jakarta jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Saya baru sadar saat saya melihat pengumuman di UNJ, saya tidak melihat dengan benar apa kata kunci yang harus dimasukkan dalam kotak pencarian yang menyebabkan nama saya tidak ada. Orang tua saya yang baru saja sampai di rumah sekitar jam 5 sore langsung saya kabari dan saat itu rasa bahagia menyelimuti kami. Mungkin inilah jawaban atas segala doa dan usaha yang saya lakukan selama saya berusaha mengikuti ujian masuk universitas negeri dan atas izin Allah saya mendapatkan informasi bahagia melalui orang lain.

Inilah pengalaman yang saya lalui untuk berhasil menjadi mahasiswa Universitas Negeri Jakarta      Fakultas Ilmu Pendidikan jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2010. Semoga pengalaman saya ini bermanfaat bagi kita semua.

Salam Sukses!  :)

inilah saya dan teman-teman sekelas yang akan menjadi guru yang luar biasa.


Comments

  1. PD banget jadi GURU, emang apa hebatnya jadi guru

    ReplyDelete
  2. @Anonim terima kasih sudah mau komentar dan berkunjung... penjelasannya sederhana saja... hidup adalah pilihan, dan pilihan saya adalah menjadi guru... anda bisa menulis sampai seperti itu tentunya karena bimbingan guru :) ( semoga anda paham dan jadilah generasi muda yang cerdas )

    ReplyDelete
  3. haiii kaka :)

    saya calon mahasiswa unj fakultas pendidikan matematika yahun ini;)
    doa'in saya bisa masuk unj dan menjadi salah satu guru yang luar biasa seperti kakanya yaa :D

    ReplyDelete
  4. @niluh hai juga niluh.. . selamat berjuang ya :)

    ReplyDelete
  5. keren nih perjuangannya. Salam kenal ya...saya alumni UNJ ^^
    Yang ngomong "PD banget jadi GURU, emang apa hebatnya jadi guru" saya katakan bahwa jadi GURU ITU EMANG HEBAAATT" :)

    ReplyDelete
  6. Kak peluang diterima lewat jalur mandiri itu lebih besar dari sbmptn gak sih? Aku lagi ikut penmaba mandiri unj 2014 nih:)

    ReplyDelete
  7. Menurut saya kalau mandiri sih lebih besar peluangnya ...

    ReplyDelete
  8. Kak boleh minta pin atau username twitter ga? Aku mau minta saran nih kak.aku juga tinggal selangkah lg jalan buat aku masuk unj (univ yg aku idam"kan :'(
    Bales ya kak :)

    ReplyDelete
  9. ada link free download soal soal mandiri unj gak ka?

    ReplyDelete
  10. ka waktu kaka tes ujian mandiri soal TPA-nya itu kaya gimana yaa ka? apa sama kaya SBMPTN? makasih yaa ka:-)

    ReplyDelete
  11. pengalaman yg sama seperti saya, cuma saya sudah dapat di unj lewat undangan baru saya coba stan. san sekarang saya sudah menjadi mahasiswa UNJ jurusan sosiologi. pengalaman yg indah ka. salam kenal, :)

    ReplyDelete
  12. beli buku kumpulan soal2 ujian mandiri UNJ di UNJ kampus mana nya ya? saya mau beli.... mohon info nya.. thank u

    ReplyDelete
  13. Di kampus A, biasanya kalau udah mendekati ujian banyak dijual di area kampus ko...

    ReplyDelete
  14. Mau nanya dong kak.

    Emang kalo kuliah di UNJ profesinya cuma bisa jadi guru doang ya kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak semua jurusan harus jadi guru ko... Banyak yang lainnya... Jadi UNJ bukan khusus untuk jadi guru aja...

      Delete
  15. Kak mau nanya ujian mandiri unj penghitungan nilainya sama kaya sbm apa engga?

    ReplyDelete
  16. Kak mau nanya dong, soal sbm sama soal mandiri untuk tingkat kesulitannya lebih sulit yg mana ?Terima kasih sebelumnya 😃

    ReplyDelete
  17. Kak mau nanya dong, soal sbm sama soal mandiri untuk tingkat kesulitannya lebih sulit yg mana ?Terima kasih sebelumnya 😃

    ReplyDelete
  18. Ka. Soal soal itu ada pembahasannya enggaa? Dijual di unj nya ka? Apa diluaran nya

    ReplyDelete
  19. Ka. Soal soal itu ada pembahasannya enggaa? Dijual di unj nya ka? Apa diluaran nya

    ReplyDelete
  20. kak jadwal pendaftaran penmaba UNJ 2016 kapan?

    ReplyDelete
  21. kak pendaftaran penmaba UNJ 2016 sampe tgl berapa?

    ReplyDelete
  22. tanggal 16 Mei - 11 Juli 2016 pendaftaran unj... info lengkap silakan kunjungi http://penmaba.unj.ac.id

    ReplyDelete
  23. Kak mau nanya. Beli buku um unj itu ada ga sih digramedia atau ada nya cuman diunj(kampus A) doang?
    Respon ya kak

    ReplyDelete
  24. wah cukup memotivasi ceritanya.. semoga usaha saya nanti di mandiri unj juga berbuah manis seperti kakak yaa, soalnya saya hari ini lagi bersedih banget sampe nangis gara2 gak lulus sbmptn (curhat :D).. oh iya thn ini bukunya dijual lagi kan ya? kalau abis lebaran udah ada yg jual belom ya? harganya berapa kalau boleh tau ya..

    ReplyDelete

Post a Comment