Resensi Miracle Worker

Sebenarnya ini merupakan tugas mata kuliah Logika. Dalam film ini, kami diminta untuk membangun suatu Logika yang luar biasa setelah menonton film ini tentunya untuk menjadi guru yang luar biasa.

Sebuah film yang menceritakan tentang perjuangan Nyonya Sullivan semasa kecilnya dalam mendidik Helen (seorang anak tunanetra dan tunarungu) dari tidak bisa, tak mengenal aturan, liar, hingga menjadi gadis cantik, pintar, dan mampu berkomunikasi. Dilihat dari segi definisi dan berbagai kesesatan dalam logika, film ini banyak menceritakan pengalaman hidup yang ada diluar logika seseorang.

Helen mengalami tunanetra dan tuna rungu saat ia jatuh sakit semasa kecilnya. Tunanetra adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. Sedangkan, tunarungu adalah istilah yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan pendengaran.

Ny. Sullivan diminta orang tua Hellen untuk membantu mengendalikan sifat Hellen yang liar dan tidak disiplin. Ny. Sullivan memperlakukan Hellen sangat berbeda dengan orang tuanya. Ia lebih bertindak kasar dalam menanganinya, sedangkan orang tua Hellen cenderung memperlakukan Hellen dengan manja. Orang tuanya pun kesal karena Ny. Sullivan memperlakukan Hellen secara tidak manusiawi. Hal ini pun kemungkinan juga akan dirasakan oleh setiap orang tua.

Kenyataannya adalah hal yang dilakukan orang tua Hellen yang memanjakannya cenderung membuat Hellen semakin liar dan tidak disiplin. Disinilah terjadi perbedaan pandangan antara Orang tua Hellen dengan Ny. Sullivan. Ny. Sullivan lebih memahami anak yang berkebutuhan khusus dan memahami betul ilmu dalam psikologi sehingga ia berbuat seperti itu, sedangkan Orang tua Hellen tidak memahaminya.

Ny. Sullivan menggunakan teori belajar behavioristik dalam menangani Hellen. Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.

Ny. Sullivan membutuhkan proses pendekatan penuh dengan Hellen yang memang membutuhkan perlakuan ‘keras’ dalam artian perlakuan orang berkebutuhan khusus berbeda dengan orang yang normal. Ny. Sullivan meyakini bahwa bahasa adalah kunci untuk mendapatkan akses ke pikiran Helen, sehingga ia mulai mengeja nama-nama benda melalui telapak tangan Hellen.

Disinilah kesabaran Ny. Sullivan benar-benar teruji. Orang awam (rakyat biasa) tentunya sangat tidak sabar untuk menghadapi anak berkebutuhan khusus, tapi tidak untuk Ny. Sullivan.  Meskipun Hellen sempat sulit untuk memahami apa yang dipelajarinya, tapi perlahan ia berhasil mengeja kembali nama-nama benda yang diberi tahu Ny. Sullivan. Walaupun setelah itu Hellen sempat salah mengartikan nama benda tersebut.

Ny. Sullivan terus memberikan stimulus pada Hellen dan melihat sejauh mana Hellen memberikan respon. Stimulus merupakan apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pembelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Inilah yang disebut dengan belajar yang merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Akan tetapi, waktu yang diberikan orang tua Hellen hanya dua minggu dan setelah itu ia harus kembali dengan orang tuanya.

Hellen pun kembali dimanja oleh orang tuanya dan sifat liarnya kembali muncul. Akan tetapi, Ny. Sullivan tidak membiarkannya begitu saja. Sampai suatu saat Hellen menumpahkan air di kendi dan Ny. Sullivan memaksa Hellen untuk ikut bersamanya mengisi kendi tersebut. Ny. Sullivan kembali mengeja kata-kata ‘air’ di telapak tangan Hellen. Keajaiban pun terjadi, Hellen akhirnya mengerti apa yang diajarkan Ny. Sullivan.