Menurut Ruseffendi (1988) metode penemuan adalah metode mengajar yang
mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang
sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan: sebagian atau
seluruhnya ditemukan sendiri.
Ruseffendi juga menyatakan belajar penemuan itu penting, sebab
matematika adalah bahasa yang abstrak : konsep dan lain-lainnya itu akan lebih
melekat bila melalui penemuan dan dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.
Karakteristik Metode Penemuan
Biknell-Holmes dan Hoffman dalam Ardhiprabowo menjelaskan tiga ciri
utama belajar menemukan
1. Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk
menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan.
2. Berpusat pada siswa.
3. Kegiatannya untuk menggabungkan pengetahuan baru dan
pengatahuan yang sudah ada.
Pada metode penemuan konsep dan
prosedur yang dipelajari siswa merupakan hal yang baru, belum diketahui
sebelumnya. Oleh karena itu beberapa instruksi atau petunjuk perlu diberikan
kepada siswa apabila mereka belum mampu menunjukkan ide atau gagasan. Dalam
menemukan konsep dan prosedur yang dipelajari, sebaiknya siswa tidak dilepas
begitu saja bekerja untuk menemukan, tetapi diberikan bimbingan agar siswa
tidak tersesat. Bimbingan tersebut dapat dimulai dengan mengajukan beberapa
pertanyaan dan dengan memberikan informasi secara singkat.
Belajar melalui penemuan berpusatkan
pada siswa. Belajar menemukan, menyebabkan siswa berkembang potensi intelektualnya.
Dengan menemukan hubungan dan keteraturan dari materi yang sedang dipelajari,
siswa menjadi lebih mudah mengerti struktur materi yang dipelajari. Siswa lebih
mudah mengingat konsep, struktur atau rumus yang telah ditemukan. Untuk sampai
kepada konsep yang harus ditemukan, sangat tergantung kepada pengetahuan siap
mahasiswa dan pengetahuan baru siswa yang baru saja diperolehnya. Oleh karena
itu metode penemuan yang diterapkan dalam proses pembelajaran adalah metode
penemuan terbimbing dan dibawakan melalui bekerja dalam kelompok. Dengan kata
lain metode penemuan terbimbing dengan setting belajar kooperatif.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Penemuan
Dahar dalam Ardhiprabowo menyatakan
beberapa keuntungan belajar menemukan yaitu pengetahuan bertahan lama atau
lebih mudah ingat. Hasil belajar penemuan mempunyai efek transfer yang lebih
baik dengan kata lain konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dijadikan milik
kognitif seseorang lebih mudah diterapkan pada situasi-situasi baru. Secara
menyeluruh belajar penemuan meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk
berpikir bebas.
Selain beberapa keuntungan dari
belajar menemukan seperti yang dijelaskan di atas, belajar menemukan juga
mempunyai kelemahan yaitu belajar menemukan membutuhkan waktu persiapan dan belajar
yang lebih lama dibandingkan dengan belajar menerima, kelas tidak terlalu besar
agar siswa mendapat perhatian guru, dan belajar menemukan tidak menjangkau
seluruh materi yang dianjurkan oleh kurikulum. Hal ini sejalan dengan pendapat
Dreyfus dalam Ardhiprabowo yang menyatakan bahwa belajar dengan penemuan
menghabiskan waktu dan ini salah satu alasan mengapa guru cenderung tidak
menggunakan penemuan. Melihat kelemahan belajar penemuan, maka diperlukan
kombinasi dalam pembelajarannya, yaitu guru tidak sepenuhnya melepas siswa
untuk menemukan konsep, prosedur dan prinsip sendiri melainkan dapat
berkolaborasi dengan teman. Untuk memperkecil (mengurangi) kelemahan-kelemahan
tersebut maka diperlukan bantuan guru.
Comments
Post a Comment