Penggunaan Kutipan dalam Karya Ilmiah


BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Kutipan
Menurut Bernandus kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, dan lain sebagainya.[1]
Menurut Wasty kutipan adalah ambil alihan konsep atau pendapat orang lain sebagaimana tertulis dalam karya tulisnya kata demi kata. Kutipan di samping dimaksudkan sebagai penguat atau pendukung bahasan, juga dapat berfungsi sebagai upaya penekanan arti penting dari apa yang dikemukakan oleh penulis yang mengutip itu.[2]
            Dari berbagai perspektif diatas dapat disimpulkan kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber sebagai penguat atau pendukung suatu karya tulis.

2.2       Jenis Kutipan dalam  Penulisan Karya Ilmiah.
Kutipan dalam karya ilmiah terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
1.    Kutipan Langsung
Menurut Rameli Kutipan langsung merupakan pernyataan yang ditulis dalam susunan aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun. Bahan yang dikutip harus direproduksi tepat seperti apa adanya sesuai sumber, termasuk ejaan, tanda-tanda baca dan sebaginya. Sebaiknya kutipan langsung intensitasnya tidak melebihi 30% dari seluruh kutipan yang ada. [3]
Menurut Hariwijaya kutipan langsung adalah kutipan yang persis seperti kata-kata yang digunakan dalam bahan asli.[4]
Dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kutipan langsung adalah suatu pernyataan atau pendapat yang digali dari sumber lain dengan tidak mengubah apapun yang ada atau apa adanya.
Fungsi Kutipan Langsung. Kutipan langsung tidak dapat menghindari hal – hal berikut:
a.    Untuk mengutip rumus – rumus.
b.    Untuk mengutip peraturan – peraturan hukum, undang – undang, anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan sebagian besar program kerja.
c.    Untuk mengutip peribahasa, sajak, atau dialog drama.
d.    Untuk  mengutip beberapa landasan pikiran yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti.
e.    Untuk  mengutip beberapa statemen ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk lain dikhawatirkan kehilangan maknanya.
f.     Untuk mengutip ayat – ayat dari kitab suci.       

Kutipan Langsung dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a.    Kutipan langsung panjang
Kutipan langsung panjang adalah kutipan yang lebih dari empat baris ditulis tanpa tanda petik, dan diketik dengan jarak satu spasi, dimulai dengan tiga spasi dari tepi kiri.[5]
Contoh kutipan langsung panjang:
Gorys Keraf (1983: 3) berpendapat bahwa:
Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha      untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.
b.    Kutipan langsung pendek
      Kutipan langsung pendek adalah kutipan yang tidak lebih dari empat baris dapat digabungkan atau dirangkai dengan kalimat yang ada dalam satu paragraf atau alinea, tanpa mengganggu penuturan yang sedang ditulis.Model lain adalah mempergunakan tanda petik (quotation mark) di antara bagian yang dikutip.[6]
Contoh Kutipan langsung pendek:
Winarno (1988) berpendapat bahwa “Tujuan karangan ilmiah adalah melaporkan keterangan dan pikiran secara jelas, ringkas dan tegas.”

2.    Kutipan Tidak Langsung
Menurut Rameli kutipan tidak langsung merupakan pengungkapan kembali maksud penulis dengan kata – katanya sendiri. Yang dikutip adalah pokok – pokok pikiran, atau ringkasan dan kesimpulan dari sebuah tulisan, kemudian dinyatakan dengan bahasa sendiri. walaupun yang dikutip berasal dari bahasa asing, namun tetap dinyatakan dengan menggunakan bahasa Indonesia. [7]
            Contoh kutipan tidak langsung
Seperti dikatakan oleh Keraf (1983: 3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.

2.3  Cara Mengutip Suatu Sumber  dalam penulisan karya ilmiah

Pengutipan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung. Jika ada dua penulis, pengutipan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua penulis tersebut. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan kutipan dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari penulis tersebut diikuti dengan dan kawan-kawan. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam kutipan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yan diterbitkan, atau nama Koran. Untuk karya terjemahan, kutipan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya. Kutipan  dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.

Dalam mengutip suatu  sumber untuk penulisan karya ilmiah  terdapat  dua cara :

1.    Cara mengutip kutipan langsung

a.    Kutipan kurang dari 40  kata 
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, ditulis di antara tanda kutip (“….”) sebagai bagian terpadu dalam tesk utama, dan di ikuti dengan nama penulis, tahun ,  nama dan nomor  halaman.
Nama penulis dapat ditulis dapat di tulis secara terpadu dalam teks  atau menjadi satu dengan tahun  dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut.
      Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.
Contoh :

Keraf (1980:111) mengatakan, penyusunan karya ilmiah lebih baik menulis sesuatu yang menarik perhatian dengan pokok persoala yang benar-benar diketahui daripada menulis pokok-pokok yang tidak menarik atau tidak diketahui sama sekali.

      Nama penulis disebut dengan tahun penerbit dan nomor halaman.

Contoh :
Brotowidjoyo (1985: 33-34) mengatakan bahwa orang yang berjiwa ilmiah adalah orang yang memiliki tujuh macam sikap ilmiah.

      Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘..’).
Contoh :

Kesimpulan dari bentuk-bentuk rumusan masalah “terdapat tiga yaitu,  rumusan masalah deskritif (variable mandiri) , komparatif(perbandingan) dan asosiatif (hubungan)” Sugyono, 2000: 42-46).

b.    Kutipan 40 kata atau lebih

Kutipan yang berisi  40 kata atau lebih, ditulis secara terpisah dari teks  yang menadahuluinnya, ( tanpa tanda kutip ), ditulis 1,2cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan jarang spasi tunggal, dan nomor halaman juga ditulis.

                        Contoh :
               Jhonston (1988: 217) menjelaskan sebagai berikut :
Trust… is a particular level of the subjective probability with which an agent Assesses that another agent or group of agents will perform a particular action both before he can monitor such action… and in a context in which it affects his own action.

c.    Kutipan  yang sebagian yang dihilangkan
Kutipan yang sebagian yang dihilangkan adalah apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata kalimat yang dibuang, kata-kata yang dibuang diganti tiga titik
Contoh :

Trust… is a particular level of the subjective probability with which an agent Assesses that another agent or group of agents will perform a particular action both before he can monitor such action… and in a context in which it affects his own action. Jhonston (1988: 217)

2.    Cara mengutip kutipan tidak  langsung
Bahasa penulis sendiri ditulis tanda  kutip dan terpadu dalam teks , Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya.  
Nama penulis disebut terpadu dalam teks.
Contoh :
Salimin (1990: 13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.
2.4 Ketentuan Penggunaan Kutipan Dalam Karya Ilmiah
a.    Mengutip kata demi kata, walau hanya beberapa kata, tetapi beurutan maka harus ditulis diantara tanda koma dan menyebutkan sumbernya. Ketentuan ini tdiak berlaku bagi penulis abstrak yang terpaksa harus menggunakan kata-kata dalam tulisan aslinya. Juga tidak berlaku untuk kutipan bagian buku yang telah diketahui umum secara luas dan setiap pembaca mengetahui sumbernya, contohnya peribahasa yang lazim dipakai umum, petikan yang diambil dari syair-syair, karangan-karangan atau uraian-uraian orang terkemuka.

b.    Mengutip bagian suatu karangan haruslah dilakukan secara cermat dan lengkap.

c.    Jika kutipan itu bukan satu kalimat utuh dan panjangnya kurang dari satu baris maka kutipan tersebut dapat disisipkan dalam bagian uraian pokok dengan tanda pembuka dan penutup.

d.    Bila kutipan itu satu kalimat utuh dan panjangnya lebih dari lima baris maka sebaiknya kutipan diketik dengan huruf-huruf yang lebih kecil dan diatur dalam kolom terbitan yang kecil pula. Dalam hal ini tidak diperlukan tanda buka dan tutup apabila memakai bahasa dalam tulisan yang asli.

e.    Istilah-istilah seperti ibid, op cit, dan loc cit tidak perlu digunakan dalam karya ilmiah karena pembaca tidak akan langsung mengetahui siapa yang membuat isi pernyataan itu. Dalam karya ilmiah pada masa lalu istilah-istilah itu digunakan dan berarti sebagai berikut:

Ibid – ibidem berarti ‘kutipan diambil dari sumber yang sama tanpa disela oleh sumber lain;
Op cit = opere citato berarti kutipan diambil dari sumber yang telah disebut sebelumnya pada halaman yang berbeda dan telah diselingi sumber lain;
Loc cit = loco citato berarti ’kutipan diambil dari sumber dan halaman yang sama yang telah disela oleh sumber lain.
f.     Jika nama pengarang dituliskan sebelum bunyi kutipan, ketentuannya sebagai berikut.
Buatlah dahulu pengantar kalimat yang sesuai dengan keperluan
Tulislah nama akhir pengarang
Cantumkan tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman didalam kurung, baru kutipan ditampilkan, baik dengan kalimat langsung maupun dengan kalimat tidak langsung.

g.    Jika nama pengarang dicantumkan setelah bunyi kutipan, ketentuannya sebagai berikut.
Buatlah dahulu pengantar kalimat yang sesuai dengan keperluan
Tulislah nama akhir pengarang
Cantumkan tahun terbit, titik dua, dan nomor halaman didalam kurung, baru kutipan ditampilkan, baik dengan kalimat langsung maupun dengan kalimat tidak langsung.

h.    Jika nama pengarang dicantumkan setelah bunyi kutipan, ketentuannya sebagai berikut:
Buatlah dahulu pengantar kalimat yang sesuai dengan keperluan.
            Tampilkan kutipan, dan
            Sebutkan nama akhir pengarang, tanda koma, tahun terbit, titik  
           dua, dan nomor halaman didalam kurung dan akhirnya diberi titik.
i.      Jika diperlukan dari satu buku rujukan untuk kepentingan pendapat tersebut dan buku-buku ini membicarakan hal yang sama, penampilan kutipannya sebagai berikut:
Jika nama pengarang lebih dari dua orang, yang disebutkan hanya pengarang pertama dengan memberikan et al.atau dkk. (berarti dan kawan-kawan) dibelakang nama tersebut.
j.      Jika kutipan hanya lima baris atau kurang dari lima baris, yaitu kutipan dicantumkan didalam teks dengan jarak dua spasi bait dengan kutipan langsung atau dengan kutipan tidak langsung, sedangkan kutipan yang lebih dari lima baris dicantumkan dibawah teks dengan jarak satu spasi, dan menjorok sekitar lima pukulan mesin tik,baik disebelah kiri maupun disebelah kanan, tanpa diberi tanda petik.
k.    Jika yang dikutip isi pernyataan dari internet, pencantumannya sebagai berikut:
Kasus dana hibah di KPU Batam ini hampir mirip dengan kasus di KPU Kabupaten Karimun yang merugikan negara sekitar Rp2 miliar. Bedanya, pihak Kejari Karimun sudah melakukan penahanan terhadap Ketua KPU Karimun Zulfikri dan Ketua Pokja Pemilihan, Darman Munir.








[1] Bernandus Huta. Kutipan. Dari http://www.scribd.com/Bernandus_Huta_7318/d/77547863-KUTIPAN 8 Januari 2012.
[2] Wasty Soemanto, Pedoman Teknis Penulisan Skripsi, (Palangka Raya:Bumi Aksara, 1994), h. 33.
[3] Rameli Agam, Menulis Karya Ilmiah, (Yogyakarta: Familia Pustaka Keluarga, 2009), h.127.
[4] M.Hariwijaya, Pedoman Teknis Penulisan Karya Ilmiah, (Yogyakarta: Citra Pustaka, 2006), h.84.
[5] Paridjata Westra, Pedoman Penulisan Skripsi, (Surabaya: Airlangga University Press, 2001), h.27.

[6] Paridjata Westra, Pedoman Penulisan Skripsi, (Surabaya: Airlangga University Press, 2001), h.27.
[7] Rameli Agam, Menulis Karya Ilmiah, (Yogyakarta: Familia Pustaka Keluarga, 2009), h.129.

Comments