Jenis Kata Bahasa Indonesia


Kata adalah sekumpulan huruf (lambang bunyi ujaran) yang mengandung arti. Jadi, sekumpulan huruf yang tidak mengandung arti tidak bisa disebut kata.

Dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia, kelas kata tebagi menjadi tujuh kategori, yaitu:
1. Nomina (kata benda)
Kata benda adalah kata yang menyatakan nama atau sesuatu yang dianggap benda.
Nomina memiliki ciri-ciri sebagai berikut.:
a. Nomina tidak dapat didahului atau bergabung dengan kata tidak
b. Nomina cenderung menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap dalam kalimat yang berpredikat verba.
c. Nomina lazimnya dapat diikuti oleh kata sifat atau adjektiva.
    Nomina terbagi menjadi 4 macam bentuk, yaitu:
    - Nomina dasar: perahu, meja, semangat, hari, tahun, paman,dll.
    - Nomina turunan:
       a. Nomina berafiks.
           Contoh: penjaga, kemampuan, perbuatan, dll.
       b. Nomina reduplikasi.
           Contoh: gerak-gerik, rumah-rumah, buku-buku, dll.
       c. Nomina majemuk.
          Contoh: rumah sakit, daya juang, tanah air.
   - Nomina berwujud (konkrit): Bandung, binatang.
   - Nomina tak berwujud (abstrak): agama, watak, kesopanan, dsb.

2. Verba (kata kerja)

Kata kerja adalah kata yang menyatakan suatu tindakan, pekerjaan, atau perbuatan.
Ciri -ciri verba:
a. Berfungsi utama sebagai predikat atau sebagai inti predikat dalam kalimat (walaupun dalam beberapa konteks dapat juga mempunyai fungsi lain)
b. Tidak dapat bergabung dengan kata yang menyatakan kesangatan seperti agak, sangat.

Berdasarkan bentuknya, verba terbagi menjadi 2 macam, yaitu:
1. Verba asal: makan, datang, minum, tidur, dan pergi.
2. Verba turunan:
    a. Verba berafiks: bermain, mengaji, tersenyum.
    b. Verba beredupllikasi: berjalan-jalan, makan,-makan.
    c. Verba majemuk: naik haji, campur tangan, dan mempertanggungjawabkan.

Berdasarkan artinya, verba terbagi menjadi 2 macam, yaitu:
1. Verba transitif.
Contoh: membeli, memukul, mengobati.
2. Verba intransitive.
Contoh: menangis, mencuci, memotong.



3. Adjektiva (kata sifat)
Kata sifat adalah kata yang menerangkan tentang sifat atau keadaan manusia,binatang atau benda, watak, dan tabiat suatu benda.

Ciri-ciri kata sifat:
a. Dapat diberi keterangan pembanding, seperti lebih, kurang, dan paling.
b. Dapat diberi keterangan penguat, seperti amat, benar, sekali, dan terlalu.
c. Dapat diingkari dengan kata ingkar tidak.
d. Dapat diulang dengan konfiks se-nya.
e. Pada kata tertentu dapat berakhir antara lain dengan –er, -wi, -iah, -if, -al, dan  -ik.

Bentuk adjektiva terbagi atas:
a. Adjektiva dasar.
    Contoh: cerdik, anggun, gagah.
b. Adjektiva turunan. Terdiri dari:
   - Adjektiva berafiks.
     Contoh: alami, manusiawi, duniawi.
   - Adjektiva reduplikasi.
     Contoh: kebarat-baratan, kekanak-kanakan, tua-tua.
   - Adjektiva majemuk.
     Contoh: sehat walafiat, cantik jelita, terang benderang.


4. Adverbia (kata keterangan)
Kata keterangan yang memberikan keterangan yang bukan atau selain benda (nomina).
a. Kata keterangan waktu. Contoh: dahulu, sekarang, nanti, akan, sore
b. Kata keterangan tempat. Contoh: di sini, di atas, di bawah, di Jakarta
c. Kata keterangan tujuan. Contoh: ke depan, ke kantor, ke kampung
d. Kata keterangan keadaan. Contoh: marah, pengap, tekun, cepat, tinggi, sibuk
e. Kata keterangan kesungguhan. Contoh: tentu, hendaknya, salah, semoga, pasti, niscaya
f. Kata keterangan tekanan. Contoh: pula, juga, jua, bukan yang itu, sedangkan dan beberapa kata berimbuhan : lah, kah, tah, pun


5. Pronomina (kata ganti)
Kata ganti adalah kata yang berfungsi untuk menggantikan nomina atau farse nominal.
Jenis-jenis pronomina:
A. Pronomina persona atau kata ganti orang, yaitu kata ganti yang berfungsi menggantikan benda atau orang. Dibedakan atas:
         a. Kata ganti orang pertama, ialah kata ganti orang yang berbica.
             - Kata ganti orang pertama tunggal: saya, aku, daku, -ku.
             - Kata ganti orang pertama jamak: kami, kita.
         b. Kata ganti orang kedua, ialah kata ganti  yang berlaku bagi orang yang diajak bicara.
             - Kata ganti orang kedua tunggal: engkau, kamu ,dikau, anda, kau, -mu.
             - Kata ganti orang kedua jamak: kalian, anda sekalian.
         c. Kata ganti orang ketiga, ialah kata ganti yang berlaku untuk orang atau benda yang dibicarakan.
            - Kata ganti orang ketiga tunggal: ia, dia, beliau, -nya.
            - Kata ganti orang ketiga jamak. mereka, -nya.
B. Pronomina penunjuk;  terbagi menjadi 3 macam:
      a. Pronomina penunjuk umum, yaitu ini dan itu.
      b. Pronomina penunjuk tempat, yaitu sini, sana, dan situ.
      c. Pronominal penunjuk ihwal, yaitu begini dan begitu.
C. Pronomina penanya: apa, siapa, mana, mengapa, bilamana, di mana, dari mana, dan bagaimana.
D. Pronomina kepunyaan: -ku, -mu, dan -nya.

6. Numeralia (kata bilangan)

Kata bilangan adalah kata yang menjadi dua kategori: dipakai untuk menghitung banyaknya maujud (orang, binatang, atau barang) dan konsep.

a. Numeralia taktrif, yaitu numeralia yang menyatakan jumlah tentu. Terbagi atas:
- Numeralia utama (pokok), ialah kata yang menyatakan satuan jumlah angka.
Contoh: satu, dua, tiga, puluh, ribu, juta, dan laksa.
- Numeralia tingkat, ialah kata bilangan yang menyatakan urutan dan tingkat suatu benda dalam perbandingannya dengan kata benda lain. Dapat dibentuk dengan menambahkan ke- dimuka bilangan yang bersangkutan. Posisinya selalu mengikuti nomina.
Contoh: kesatu, kesepuluh, keseratus, dan sebagainya.
- Numeralia kolektif, ialah kata bilangan yang menyatakan kumpulan atau himpunan. Dapat dibentuk dengan prefiks ke- yang ditempatkan di depan nomina yang diterangkan.
Contoh: kedua remaja itu saling berpandangan.

b. Numeralia tidak traktif, yaitu numeraia yang menyatakan jumlah tak tentu. Contoh: beberapa, berbagai, sekalian, semua, sebagian, dan seluruh.



7. Kata tugas
Kata tugas merupakan kategori kata yang hanya mempunyai makna gramatikal, dan tidak pernah memiliki makna leksikal. Di samping itu, ciri lainnya adalah bahwa hamper semua jenis kata ini tidak mengalami perubahan bentuk.
Jenis-jenis kata tugas:
a. Konjungsi atau Kata Hubung/Sambung.
   - Konjungsi koordinatif.
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih dan kedua unsur itu  memiliki status sintaksis yang sama (setara). Yang tergolong konjungsi Akoordinatif misalnya, serta, dan, tetapi, sedangkan, melainkan, padahal, atau.
Contoh: *Saya atau dia yang kamu pilih?

   - Konjungsi subordinatif.
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa itu memiliki status sintaksis yang berbeda (bertingkat). Salah satu dari klausa itu merupakan anak kalimat, sedangkan klausa yang lain merupakan induk kalimat.
Contoh:*Ketika kabar gembira itu dating, saya masih di luar kota.
   *Kita harus rajin belajar agar menjadi pintar.

   - Konjungsi korelatif
Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua bagian yang terpisah.
Contoh: *baik….maupun….
*bukan….melainkan…
* tidak…tetapi…
*jangankan….pun….
Contoh dalam kalimat:
*Baik Bu Sinta maupun anaknya gemar menabung.
*Jangankan untuk bersedekah, zakatpun yang wajib tidak dia laksanakan.

   - Konjungsi antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang berfungsi menghubungkan satu kalimat dengan yang lain.
Contoh:*Reni ingin melanjutkan kuliahnya. Akan tetapi, orang tuanya tidak mampu.

b. Preposisi atau Kata Depan
    Bentuk kata depan terbagi atas:
    - Kata dasar. Contoh: di, bagi, untuk, dan guna.
    - Kata berimbuhan. Contoh: menjelang, bersama, mengenai, dan sepanjang.
    - Kata depan gabungan. Contoh: daripada, kepada, dan sampai dengan.

c. Interjeksi atau kata seru
    Kata seru merupakan kata tugas yang mengungkapkan rasa hati pembicara.
    Misalnya, Masya Allah, Alhamdulillah, dan  wah.

d. Artikel atau Kata Sandang
    Dapat dibagi menjadi:
    - Kata sandang menyatakan jumlah tunggal.
    - Kata sandang menyatakan jumlah banyak.
    - Kata sandang bermakna netral.

e. Partikel
Partikel merupakan jenis kata yang hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya.
Partikel terbagi menjadi empat macam. Yaitu lah, kah, tah,dan  pun.

Comments