Humanisme yakin bahwa manusia memiliki di
dalam dirinya potensi untuk berkembang sehat dan kreatif, dan jika orang mau
menerima tanggung jawab untuk hidupnya sendiri, dia akan menyadari potensinya,
mengatasi pengaruh kuat dari pendidikan orang tua, sekolah, dan tekanan sosial
lainnya.
· Struktur Kepribadian
Pandangan humanisme dalam
kepribadian
menekankan hal-hal
berikut:
- Holisme
Holisme menegaskan bahwa organisme
selalu bertingkah laku sebagai kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian yang
berbeda. Pandangan holistic dalam kepribadian, yang terpenting adalah:
kepribadian normal ditandai oleh utinitas, integrasi, konsistedan konherensi.
Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada
bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi. Organisme memiliki satu drive yang
berkuasa, yakni aktualisasi diri. Pengaruh lingkungan eksternal pada
perkembangan normal bersifat minimal.
- Menolak Riset Binatang
Psikologi humanistic menekankan
perbedaan antara tingkah laku manusia dengan tingkah laku binatang. Riset
binatang memandang manusia sebagai mesin dan mata rantai refleks-kondisioning,
mengabaikan karakteristik manusia yang unik. Menurut Maslow, behaviorisme
secara filosofis berpandangan dehumanisasi.
- Manusia Pada dasarnya Baik
Menurut Maslow, manusia memiliki
struktur psikologik yang analog dengan struktur fisik. Beberapa sifat menjadi
cirri umum kemanusiaan, sifat-sifat lainnya menjadi cirri unik individual.
Manusia mempunyai struktur yang potensial untuk berkembang positif.
- Potensi Kreatif
Kreativitas adalah potensi semua orang, yang
tidak memerlukan bakat dan kemampuan yang khusus. Umumnya orang justru
kehilangan kreativitas karena proses pembudayaan. Hanya sedikit orang yang
kemudian menemukan kembali potensi kreatif yang segar, naïf, langsung, dalam
memandang segala sesuatu.
- Menekankan Kesehatan Psikologik
Dalam pandangan ini, apa yang baik adalah
semua yang memajukan aktualisasi diri, dan yang buruk atau abnormal adalah
segala hal yang menggagalkan atau menghambat atau menolak kemanusiaan sebagai
hakekat alami.
· Dinamika Kepribadian
Teori Hirarki Kebutuhan
- Kebutuhan dasar 1: Kebutuhan Fisiologis
(makan,minum, istirahat, seks, dsb)
- Kebutuhan dasar 2: Kebutuhan Keamanan
(mempertahankan kehidupan jangka panjang)
- Kebutuhan dasar 3: Kebutuhan Dimiliki dan
Cinta
- Kebutuhan dasar 4: Kebutuhan Harga Diri
(menghargai diri sendiri dan penghargaan orang lain)
- Kebutuhan meta: Kebutuhan Aktualisasi Diri
(memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri, menjadi manusia yang utuh)
· Aplikasi dan Teknik Konseling
Neurotic
Menurut Maslow, manusia
itu lahir dengan keinginan dasar berkembang sehat, menuju aktualisasi diri.
Gagal dalam mengembangkan keinginan dasar itu akan menimbulkan neurosis dan
perkembangan abnormal. Penderita neurotic adalah orang yang terhalang atau
menghalangi diri sendiri dari memperoleh kepuasan kebutuhan dasar mereka
sendiri.
Teknik Konseling
Menurut Maslow, kepuasan kebutuhan
dasar hanya dapat terjadi melalui hubungan interpersonal, karena itu terapi harus
bersifat interpersonal. Suasana terapi harus melibatkan perasaan saling berterus
terang, saling percaya, dan tidak defensive. Dalam suasana yang demokratis,
terapi harus memberi klien penghargaan, cinta, dan perasaan bahwa klien itu
berada dalam alur perkembangan yang benar. Dengan kata lain, terapis harus
memuaskan kekurangan kebutuhan dasar klien.
Sumber: http://nuurulqurani.blogspot.com/2012/10/teori-humanistik-maslow.html
Comments
Post a Comment