Penelitian dan Pengembangan (R & D)

A. Pengertian
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, rnaka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years). Penelitian Hibah Bersaing (didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi), adalah penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan.
Metode penelitian dan pengembangan telah banyak digunakan pada bidang-bidang Ilmu Alam dan Teknik. Hampir semua produk teknologi, seperti alat-alat elektronik, kendaraan bermotor, pesawat terbang, kapal laut, senjata, obat-obatan, alat-alat kedokteran, bangunan gedung bertingkat dan alat-alat rumah tangga yang modern diproduk dan dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Namun demikian metode penelitian dan pengembangan bisa juga digunakan dalam bidang ilmu-ilmu sosial seperti psikhologi, sosiologi, pendidikan, manajemen, dan Iain-lain.

B. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan
1. Potensi Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sebagai contoh, di pantai selatan Pulau Jawa, terdapat potensi angin dan sinar matahari, kedua potensi tersebut dapat dikembangkan menjadi energy mekanik yang dapat digunakan untuk menggerakan sesuatu, misalnya untuk generator pembangkit tenaga listrik, atau untuk turbin air. Dalam bidang sosial dan pendidikan, misalnya kita punya potensi penduduk usia kerja yang cukup banyak, sehingga melalui model pendidikan tertentu dapat diberdayakan sebagai tenaga kerja pertanian atau industry yang berbasis bahan mentah alam Indonesia.

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan ditunjukkan pada gambar berikut. 



Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar, seperti minyak, batubara, hutan, pertanian; tetapi belum dapat didayagunakan oleh bangsa sendiri. Semua potensi akan berkembang menjadi masalah bila kita tidak dapat mendayagunakan potensi-potensi tersebut. Misalnya kita punya cadangan sumber daya alam yang banyak, tetapi tidak dapat mendayagunakannya, sehingga akan menjadi masalah. Namun demikian, masalah juga dapat dijadikan potensi, apabila kita mendayagunakannya. Misalnya sampah akan dapat dijadikan potensi, kalau kita dapat merubahnya sebagai pupuk atau energi atau barang lain yang bermanfaat.
Masalah, seperti yang telah dikemukakan adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Pengangguran, dan korupsi, dapat dipandang sebagai masalah nasional. Masalah ini dapat diatasi melalui R & D dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola, atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Model, pola, dan sistem ini akan ditemukan dan diaplikasikan secara efektif kalau dilakukan melalui penelitian dan pengembangan. Tahap pertama adalah melakukan penelitian untuk menghasilkan informasi tentang profil pengangguran dan korupsi di Indonesia. Metode penelitian yang dapat digunakan adalah metode survey atau kualitatif. Berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dapat dirancang model penanganan yang efektif. Untuk mengetahui efektivitas tersebut, maka perlu diuji. Pengujian dapat menggunakan metode eksperimen. Setelah model teruji, maka dapat diaplikasikan untuk mengatasi masalah pengangguran dan korupsi di Indonesia.
Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Misalnya potensi arah angin di pantai harus dapat dikemukakan data berapa kekuatan dan kecepatan angin, berapa lama dalam satu hari, darimana arah angin, dan lain-lain. Data angin tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk merancang kincir angina tau produk lainnya yang dapat menghasilkan energy mekanik atau listrik. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date.
2. Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah ditunjukkan secara factual dan up to date, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Di sini diperlukan metode penelitian tersendiri. Metode apa yang akan digunakan untuk penelitian tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai.
Peneliti, misalnya akan meneliti untuk menghasilkan sistem, metode kerja atau alat tertentu yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada berbagai unit pelayanan di Pemerintah Provinsi Jenggala. Dalam hal ini peneliti perlu melakukan penelitian unit-unit pelayanan apa saja yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat. Misalnya ditemukan 24 unit yang melakukan pelayanan. Berdasarkan 24 unit pelayanan tersebut selanjutnya diteliti berapa produktivitas pelayanan yang dapat diberikan setiap hari. Misalnya produktivitas yang dihasilkan tersebut termasuk dalam kategori rendah bila dibandingkan dengan tempat lain, maka harus dianalisis sebab-sebabnya, apakah karena SDM, sistem kerja, alat atau masyarakat yang dilayani tidak disiplin.
Bila hasil penelitian menunjukkan bahwa, yang menyebabkan produktivitas kerja unit pelayanan tersebut karena faktor sistem kerja, maka peneliti akan membuat sistem kerja baru yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Sistem kerja baru tersebut, adalah produk yang akan dihasilkan oleh peneliti. Bila yang menjadi masalah adalah SDM, maka peneliti akan meneliti untuk menghasilkan model diklat karyawan pelayanan yang efektif. 
3. Desain Produk
Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Produk-produk pendidikan misalnya kurikulum yang spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga kependidikan, sistem evaluasi, model uji kompetensi, penataan ruang kelas untuk model pembelajar tertentu, model unit produksi, model manajemen, sistem pembinaan pegawai, sistem penggajian, dan lain-lain.
Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Dalam produk yang berupa sistem perlu dijelaskan mekanisme penggunaan sistem tersebut, cara kerja, berikut kelebihan dan kekurangannya. 
Pada contoh tentang produk pendidikan di atas, hasil akhir dari kegiatan ini adalah berupa desain metode yaitu rancangan pembelajaran baru. Desain metode ini masih hipotetik karena efektivitasnya masih belum terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melalui pengujian-pengujian.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan akan menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan.
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi. Sebelum diskusi peneliti mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan desain tersebut, berikut keunggulannya.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah yang mau menghasilkan produk tersebut.
6. Uji Coba Produk
Dalam bidang pendidikan, desain produk seperti metode mengajar baru dapat langsung diuji coba, setelah validasi dan revisi. Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi menggunakan metode mengajar tersebut. Setelah disimulasikan, maka dapat diujicobakan pada kelompok yang terbatas. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan informasi apakah metode mengajar baru tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan metode mengajar lama.
Dalam hal ini ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol seperti gambar berikut:




O1 adalah nilai kecepatan pemahaman, kreativitas, dan hasil belajar sebelum diajar dengan metode mengajar baru. Sedangkan, O2 adalah nilai kecepatan pemahaman, kreativitas, dan hasil belajar setelah diajar dengan metode mengajar baru. Bila nilai O2 lebih besar daripada O1, maka metode mengajar tersebut efektif.
Model eksperimen yang ke dua ditunjukkan pada gambar berikut ini



R berarti pengambilan kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan secara random. O1 adalah nilai awal kelompok eksperimen, dan O3 adalah nilai awal kelompok kontrol. Setelah posisi ke dua kelompok tersebut  berbeda secara seimbang, maka kelompok eksperimen diberi treatment/perlakuan untuk diajar dengan metode mengajar baru, dan kelompok kontrol diajar dengan metode yang lama. Eksperimen dilakukan beberapa bulan sampai posisi kelompok eksperimen terbiasa diajar dengan menggunakan metode mengajar baru tersebut. setelah itu, pemahaman murid terhadap pelajaran, perubahan kreativitas dan hasil belajar pada kedua kelompok tersebut diuur.
Dalam pengujian ini, O2 berarti prestasi kelompok eksperimen setelah diajar dengan metode mengajar baru, dan O4 adalah prestasi kelompok kontrol yang diajar dengan metode lama. Bila nilai O2 signifikan lebih tinggi dari O4 maka metode mengajar baru lebih efektif dan bila dibandingkan dengan metode mengajar lama.
Pengujian signifikasi efektivitas metode mengajar baru, bila data berbentuk interval dan dilakukan pada dua kelompok menggunakan t-test berpasangan (related), sedangkan bila dilakukan lebih dari dua kelompok dapat menggunakan analisis varians (Anava).
7. Revisi Produk
Setelah metode mengajar baru diterapkan selama setengah tahun atau satu tahun maka perlu dicek kembali, mungkin ada kelemahannya, kalau ada perlu segera diperbaiki lagi. Setelah diperbaiki maka dapat diproduksi masal, atau digunakan pada lembaga pendidikan yang lebih luas.
Pengujian metode mengajar dengan pengumpulan data melalui kuisioner dipandang kurang akurat, maka dalam pengujian kecepatan pemahaman terhadap pelajaran diukur dengan waktu yang sesungguhnya (satuan menit) dan hasil belajar tidak diukur melalui kuisioner, tetapi melalui test dengan instrumen yang valid dan reliable.
8. Ujicoba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa metode mengajar baru tersebut diterapkan dalam lembaga pendidikan yang luas. Dalam operasinya, metode baru tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaiannya terdapat kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah metode mengajar.
10. Pembuatan Produk Masal
Bila produk yang berupa metode mengajar baru tersebut telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka metode mengajar baru tersebut dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan.

C. Laporan Penelitian R&D
Seperti telah dikemukakan bahwa metode penelitian dan pengembangan (Research and Development /  R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga menghasilkan produk baru, dan selanjutnya menguji keefektifan produk tersebut. Sistematika laporan adalah seperti berikut.

SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN R&D

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi
B. Kerangka Berfikir
C. Hipotesis (Produk yang akan dihasilkan)
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Langkah-langkah penelitian
B. Metode penelitian tahap I
1. Populasi sampel sumber data
2. Teknik pengumpulan data
3. Instrument penelitian
4. Analisis data
5. Perencanaan desain produk
6. Validasi desain
C. Metode penelitian tahap II
1. Model rancangan eksperimen untuk menguji produk yang telah dirancang
2. Populasi dan sampel
3. Teknik pengumpulan data
4. Instrument penelitian
5. Teknik analisis data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Desain awal produk (gambar dan penjelasan)
B. Hasil pengujian pertama
C. Revisi produk (gambar setelah direvisi dan penjelasannya)
D. Hasil pengujian tahap ke II
E. Revisi produk (gambar setelah direvisi dan penjelasannya)
F. Pengujian tahap ke III (bila perlu)
G. Penyempurnaan produk (gambar terakhir dan penjelasannya)
H. Pembahasan produk
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN PENGGUNAANNYA
A. Kesimpulan
B. Saran penggunaan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN INSTRUMEN
LAMPIRAN DATA
LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN BERIKUT BUKU PENJELASANNYA

Sumber: Sugiyono, metode penelitian pendidikan, penerbit: alfabeta (bandung) 2008

Comments

Post a Comment