Hitam Putih Bunga di Malam Hari

Setiap manusia pada dasarnya pernah melihat bunga yang bersemi di malam hari. Bukan bunga sakura, mawar, melati atau lainnya melainkan bunga tidur. Bunga tidur ini merupakan kiasan dari mimpi. Mulai dari bayi hingga tua tentunya pernah mengalami mimpi. 

Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep). Selama kita bermimpi meskipun sedang dalam kondisi sadar dan terbangun, namun proses tersebut terjadi di alam bawah sadar, sehingga kadang kita tidak menyadari bahwa kita tengah bermimpi. Kadang kita mengingat mimpi yang terjadi, namun tak jarang kita tidak ingat mimpi yang terjadi saat terbangun. Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Pengecualiannya adalah dalam mimpi yang disebut lucid dreaming. Dalam mimpi demikian, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih berlangsung, dan kadang-kadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut.

Ya, sedari dulu saya mengenakan pakaian putih merah mimpi itu pun menghampiri dengan intensitas lebih dari kadang-kadang tetapi belum sampai sering. Mimpi itu bukan sekedar mengingatkan saya melalui alam bawah sadar kalau saya lelah, ada masalah, dll tapi mimpi yang berkaitan dengan apa yang akan terjadi pada saya, bahkan orang disekitar saya atau bisa dibilang saya mengenalinya. Jujur saja saya sangat khawatir sekali mendapatkan mimpi tersebut. Beberapa contoh nyata mimpi tersebut adalah momen bahagia yang sama sekali saya tidak ketahui lokasi dan orang-orang disekitar yang tampak gelap tapi saya tahu kalau saya mengenalinya dalam mimpi tersebut namun beberapa bulan kemudian mimpi itu seakan menjadi nyata dan tiba-tiba saya teringat mimpi itu (beberapa bulan kemudian yang saya maksud kemungkinan lebih dari 3 bulan karena saya sendiri tidak dapat memastikannya, bahkan saya sukar membedakan mimpi yang hanya sekedar mimpi). Lalu, ada tentang pertengkaran, orang lain terkena musibah, dll. Karena saya masih berada diusia perkembangan 6-12 tahun (edisi materi kuliahan) dan belum ada pengetahuan apapun tentang hal tersebut. Jadi, saya hanya berdoa agar tidak mendapatinya lagi karena saya punya rasa kekhawatiran sendiri.

Setiap hari, bulan, tahun pun berlalu sejak mengenakan merah, biru, sampai abu-abu. Intenstias mimpi semakin berkurang dan masih diselimuti kekhawatiran karena belum mengetahui apa yang terjadi. Ada satu kejadian semasa merah sampai abu-abu karena saya lupa kejadian pastinya. Saat itu, saya terbangun dari tidur yang lelap dan memang ada lemari kayu yang cukup besar disertai kaca. Yahhhh...mungkin bisa dimaklum kalau baru bangun tidur itu kondisi belum sadar sepenuhnya dan entah kenapa saya bangun dan meluruskan tangan kanan saya dan menuju kaca di lemari tersebut. Krekkk... Kaca tersebut retak dan saya langsung sadar sepenuhnya karena kaget. Memang saya menekannya tapi dalam kondisi belum sadar sepenuhnya tetunya tekanan yang saya lakukan tidak maksimal. Saya akui memang bagian pojok kanan bawah sudah mulai renggang dari pinggir lemari dan ada kemungkinan retak karena itu penyebabnya juga. Tapi saya coba dorong-dorong tidak terjadi apapun. Bahkan pandangan saya di awal ditepis oleh saya sendiri karena masih cukup kuat dan harusnya retaknya dari pinggir bawah bukan di tengah bawah (mungkin kalau diibaratkan 0-4/4, ini di 3/4) sudah saya coba reka ulang dan hasilnya memang tidak retak. Lagi, saya menganggapnya kebetulan semata (meyakinian diri bahwa tekanan yang sama tidak mungkin terjadi pada saat itu). Lalu, saat ujian nasional dan setelahnya juga pernah mengalaminya...dari yang teman saya mendapat musibah, bahkan tidak lulus ujian pun sudah saya ketahui. Tunggu dulu, saya tetap tidak tahu dalam mimpi itu karena tidak jelas tapi saya mengenalnya sama seperti penjelasan sebelumnya. 

Semasa putih abu-abu barulah saya bisa mencari informasi mengenai apa yang terjadi pada diri ini. Beberapa klik pada mouse sudah bisa memberikan jawaban bahwa mimpi yang saya alami disebut deja vu (cek http://goo.gl/5ttu7O). Dan saat itupula rasa kekhawatiran saya berkurang karena pada dasarnya setiap orang pasti pernah merasakan deja vu

Jujur saja sampai tulisan ini beberapa kali di draft tapi masih saja tulisannya seperti ini. Ya.. Memang sampai detik ini juga saya masih mengalaminya dan masih menjadi teka-teki untuk saya sendiri. Bahkan ketika saya menceritakan hal yang saya alami pada teman saya baru-baru ini...itu juga sudah pernah saya mimpikan... Mungkin saya aneh...freak... Atau apalah... Tapi saya punya hobi...minat...kesenangan tersendiri yang tidak saya temui jika hanya berada di kampus... Oya... Mungkin juga karena hal ini saya juga lebih suka membuat teka-teki... Atau lebih tepatnya saya itu lebih suka menyampaikan sesuatu secara tersirat... Mungkin seringkali... Mungkin bisa jadi... Ah...sudahlah... Entah kalian yang membaca ini dapat mengerti maksud sebenarnya dari tulisan yang saya buat ini atau tidak... Tapi... Berhenti berpikir sejenak untuk mengetahui maksud saya...

Firasat kah? Pertanda? Feeling? Intuisi? Ramalan? Atau apakah? 


Comments