Kalau Bisa Dipersulit, untuk Apa Dipermudah?

 


Apakah kalian pernah mengalami hal serupa dengan judul postingan ini? 

Apakah kalian akhirnya terpaksa mengikuti alur tersebut?

Apakah kalian menyuarakan pendapat pribadi dan menentang hal tersebut?

Apakah hal tersebut sudah membudaya di Indonesia?

Mungkin kalimat tersebut sudah tidak asing bagi kita. Di manapun kita berada dan selama "posisi" kita tidak lebih tinggi dari lawan bicara maka tidak menutup kemungkinan akan mengalami hal tersebut.  Postingan kali ini tidak akan panjang lebar dan mungkin langsung keintinya saja.


Jika A yang "statusnya" lebih rendah dari B.


A menginginkan sesuatu yang harus sepengetahuan B. Jika A sudah memenuhi semua persyaratannya untuk meminta izin B. Tapi, B meminta syarat itu juga yang (mungkin) bukan seharusnya tugas B dan syaratnya jauh lebih rumit. Lalu, A ingin mengkritisinya tapi tidak berani bilang secara langsung karena "status" B. B tentunya akan langsung mempertahankan keinginannya dengan alasan apapun. Di sini, A tidak berkata secara langsung karena sudah melihat tingkah laku B yang sangat tinggi ego dan idealisme-nya. 


A mau tidak mau harus mengikuti keinginan B agar mendapatkan izin tersebut walaupun harus berkelu-kesah dibelakang. Kemudian, B ada kemungkinan akan berkata, "Saya kasih tantangan dan anda bisa menyelesaikannya dengan baik, ini membuktikan bahwa anda hebat." dengan nada penuh keyakinan berusaha untuk memuji si A. Padahal hal yang dilakukan B itu sangatlah tidak mengikuti perkembangan kemajuan teknologi dan sangat membuang-buang kertas. Mungkin bagi sebagian orang, biaya yang dikeluarkan tidak masalah, tapi di sisi lain tentunya ada yang memberatkan karena mungkin biaya tersebut akan digunakan untuk hal lain namun digunakan hal tersebut.


Pernahkah kalian berada diposisi seperti ilustrasi tersebut?


Ya, saya ingin menekankan bahwa jabatan yang lebih tinggi dari kita bisa menggunakan kekuasaannya sesuka hati. Mungkin tidak semua orang seperti itu, tapi ini nyata terjadi dan membudaya entah dikalangan apapun.


Jadi, kalau bisa dipersulit, untuk apa dipermudah?

Comments