Memaknai Hari Lahir Pancasila di Tahun 2021 Bagi Generasi Penerus Bangsa Indonesia

 

                                                                        Sumber: Youtube


Salam!

Awal bulan ini, tepatnya setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Hayooo, siapa yang masih suka tertukar dengan tanggal peringatan Hari Kesaktian Pancasila? Sejujurnya, saya pernah tertukar untuk kedua peringatan tersebut. Tapi, akhirnya saya sudah ingat dan tidak tertukar lagi. Buat yang belum tahu atau sekadar mengingatkan bahwa Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober.


Sedari duduk di bangku sekolah dasar, tentunya kata "Pancasila" sudah tidak asing lagi di telinga karena setiap minggu ketika upacara bendera pasti kita melafalkan 5 butir Pancasila. Tapi anehnya, ada sebagian masyarakat Indonesia dari yang muda sampai tua tidak bisa melafalkan kelima butir Pancasila dengan baik. Bukan hanya melafalkannya saja, pasti kita diajarkan tentang pengamalan setiap butir-butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kalau masalah sejarah Pancasila itu sendiri, kita bisa mendengarkan pidato singkat presiden pada laman ini agar mengingatkan kita tentang proses lahirnya Pancasila.


Sebagaimana kita ketahui, biasanya setiap tanggal 1 Juni, sekolah ataupun institusi tertentu mengadakan upacara dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila. Namun situasi masih tidak memungkinkan untuk melakukan hal tersebut. Jadi, upacara untuk memperingati Hari Lahir Pancasila dilaksanakan secara virtual untuk kali kedua di tahun ini. Tetap, besar harapan kita untuk bisa melalui kondisi pandemi saat ini secepatnya karena (mungkin) ada yang berbeda jika tidak melaksanakan upacara.


P A N C A S I L A

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


Saya yakin ketika di sekolah sebagian besar bisa menyebutkan pengamalan setiap butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, ada kemungkinan sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Padahal sudah jelas untuk pengamalannya; butir kesatu Pancasila berkaitan dengan agama dan toleransi yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan, butir kedua sampai kelima Pancasila berkaitan dengan hubungan antar manusia/makhluk hidup mulai dari sikap adil, adab, bersatu, bermusyawarah, dan memanusiakan manusia tanpa pilah-pilih berdasarkan kekayaan ataupun kasta. 


Mudah untuk diucapkan tapi sulit dilakukan. Itulah kalimat yang selalu terdengar menjadi alasan seseorang jika tidak mengamalkan salah satu atau bahkan semua butir-butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya banyak faktor yang mendukung terjadinya hal tersebut, seperti yang sudah banyak kita lihat/dengar peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia dan pada tahun 2021 khususnya. Miris memang, jika generasi penerus bangsa tidak bisa mengamalkan setiap butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga akan berdampak pada diri sendiri/orang lain atau demi kepentingan diri sendiri yang akan menimbulkan banyak perselisihan/kekacauan. 


Walaupun kita melihat banyak di luar sana masyarakat yang tidak mengamalkan setiap butir Pancasila, setidaknya diri sendiri bisa tetap mempertahankan dan mengamalkannya agar Indonesia masih bisa mempunyai secercah cahaya yang membawa kedamaian seperti yang diharapkan para pejuang terdahulu. Terlebih yang paling utama, setiap kita mengamalkan butir Pancasila kedua sampai kelima, selalu ingat butir kesatu sebagai penyeimbang.


"Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah." - Soekarno




Sekian.

Terima kasih sudah membaca celoteh yang tertulis.

Comments