Pengalaman Pertemuan Tatap Muka (PTM) Terbatas di Jakarta

 

sumber: pexels


Salam!

Akhirnya hari yang ditunggu oleh seluruh warga sekolah di Jakarta tiba. Sebagian besar sekolah di Jakarta di setiap jenjang sudah mulai buka dan melakukan pertemuan tatap muka secara terbatas. Walaupun ada orang tua yang sedikit kecewa setelah mengetahui anaknya hanya masuk sekolah dua kali dalam sebulan, tapi hal tersebut tidak mengurangi antusiasme siswa untuk bertemu guru serta menyapa teman-temannya di ruang kelas tercinta. Beberapa orang tua tampak terlihat berbelanja untuk seragam sekolah anaknya di beberapa pasar tradisional. Tentunya hal ini membuat siswa lebih semangat untuk masuk sekolah. 

Berbagai macam upaya tentu dilakukan pihak sekolah untuk sosialisasi pertemuan tatap muka atau biasa disingkat dengan PTM secara terbatas. Tentunya diharapkan kerja sama dengan orang tua agar bisa terlaksana dengan baik. Pihak sekolah dan orang tua tentu harus memberikan pernyataan yang sejujurnya terkait dengan screening  siswa jika ada masalah. Seperti beberapa kejadian di Jakarta yang sudah beredar informasinya bahwa ada sekolah yang kembali ditutup karena siswa sedang tidak enak badan dan orang tua tetap memaksanya untuk masuk sekolah. Alhasil, ketika siswa tersebut di tes untuk mendeteksi apakah ada gejala covid-19 atau tidak dan hasilnya mengejutkan satu sekolah dikarenakan positif. Hal itu sungguh membahayakan seluruh warga sekolah karena tindakan orang tua seperti itu. Begitupun sebaliknya, warga sekolah baik guru maupun tenaga pendidik harus tetap mematuhi protokol kesehatan.

Perlahan tapi pasti, semua sekolah akan dibuka kembali dan kita mengalami suatu keadaan yang disebut herd immunity. Kita harus berdoa agar bisa melalui pandemi ini dalam keadaan sehat dan semua bisa kembali secara normal bukan hanya di bidang pendidikan melainkan di seluruh aspek penting. Tetap patuhi protokol kesehatan dan perbanyak doa.  

Comments