Akhirnya Naik Kereta Api Jarak Jauh Lagi di Tahun 2021

 



Setahun sudah pandemi Covid-19 berlalu sampai saat ini. Berbagai kebijakan dari pemerintah diterapkan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Salah satu kebijakan tersebut yaitu memperketat persyaratan untuk pergi ke luar daerah. Karena hal tersebut, saya memutuskan untuk menunda liburan menggunakan transportasi darat maupun udara selama tahun 2020. Hingga pada akhir tahun 2021, telah terjadi penurunan kasus penyebaran Covid-19 di Indonesia sehingga saya memutuskan untuk mencoba perjalanan singkat pada awal bulan Desember tahun 2021 menggunakan kereta api jarak jauh dengan persyaratan menggunakan transportasi yang berlaku.

Saya pergi menuju Yogyakarta dengan moda transportasi kereta api dari Stasiun Gambir menuja Stasiun Yogyakarta. Saya membaca beberapa sumber tentang syarat perjalanan kereta api jarak jauh saat ini, kemudian mencoba meluangkan waktu lebih untuk melakukan tes antigen karena khawatir adana antrian. Tes antigen dilakukan di Stasiun Gambir dengan harga Rp45.000,00 menggunakan uang cash (tidak bisa debit/uang elektronik). Lokasi tes antigen ada di dekat parkir mobil (arah masjid/keluar mobil/halte transjakarta gambir 2). Ketika datang ke lokasi, sudah ada informasi tata caranya, mulai dari pengambilan kertas formulir yang harus diisi dengan nama, nomor hp, NIK, kode booking kereta. Sudah disediakan tempat untuk mengisinya dan juga ada pulpen, namun lebih baik membawa pulpen sendiri. Setelah formulir terisi, bawa formulir tersebut untuk ke bagian pembayaran untuk diserahkan lalu melakukan pembayaran dan diberikan alat antigen. Setelah mendapatkan alat antigen, selanjutnya menuju ke tempat "pencolokan" kemudian menunggu hasilnya yang dipanggil satu per satu namanya. Saat saya berkunjung, kondisi lokasi tes antigen ramai tapi lancar dan butuh waktu 15 menit dari mengisi formulir sampai mendapatkan hasilnya. Ketika proses check in di stasiun, semuanya sesuai prosedur mulai dari  pemeriksaan tiket kereta, hasil tes antigen, sertifikat vaksin, serta ktp. Ternyata di dalam kereta juga ada yang menerapkan physical distancing dan kebetulan kursi yang saya tempati termasuk yang menerapkan physical distancing. Tentunya hal tersebut juga menguntungkan saya sebagai solo traveller. Saat diperjalanan, pramugari Kreta memberikan sepaket masker dan tisu basah dalam kemasan menarik.

Ketika di Yogyakarta, saya mencoba naik KRL commuterline Yogyakarta - Solo dengan tarif flat Rp8.000,00 dan wajib menunjukkan sertifikat vaksin serta memakai masker. Terdapat 8 rangkaian kereta, namun ada di stasiun tertentu yang mendapatkan peron hanya untuk empat rangkaian kereta paling depan saja, jadi buat penumpang yang tidak turun di stasiun besar lebih baik naik empat kereta terdepan. Kondisi KRL masih bisa dibilang cukup baik untuk beroperasi dan nyaman untuk digunakan. Kondisi ramai tentunya tidak asing lagi bagi saya ketika naik KRL. Walaupun sudah berada pada kondisi pandemi yang menurun, saya berharap seluruh masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. 

Lokasi tes antigen ketika saya akan kembali ke Jakarta yaitu Stasiun Lempuyangan dengan harga Rp45.000,00. Waktu yang dibutuhkan juga lebih kurang 15 menit. Walaupun saya pulangnya dari Stasiun Yogyakarta, tapi tetap bisa melakukan tes antigen di Stasiun Lempuyangan. Pengalaman baru untuk saya melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan kereta api disaat seperti ini tentunya sangat menarik dan keriunduan melihat pemandangan selama naik kereta pun terobati. Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita dapat beraktifitas seperti sedia kala dan tidak lupa menikmati pesona Indonesia. 



Comments