Pengalaman Ganti eKTP yang Rusak

 Salam!


KTP sudah usang, tulisan mulai hilang...

Seharusnya gue udah coba ganti eKTP menjadi tulisan "seumur hidup" sejak tahun 2020. Namun, sempat terhalang oleh pandemi covid-19 sehingga terus tertunda. Setahun kemudian, tepatnya tahun 2021 gue mendengar ada aplikasi yang memudahkan untuk mengganti eKTP yang sudah rusak yaitu aplikasi ALPUKAT BETAWI. Aplikasi ini tersedia pada Google Playstore namun gue ga tau apakah aplikasi ini tersedia juga di Appstore atau tidak. Aplikasi ini logonya sesuai nama loh.. logo alpukat yang sudah terpotong. 

Wah, kebetulan banget dong.. akhirnya sekitar bulan Juni 2021 gue coba buat permohonan dan hanya dibutuhkan upload foto KTP yang lama. Namun sayangnya saat itu gue terhalang oleh surat izin naik transportasi (pokoknya susah deh ribet jelasinnya). Lalu, tepat di bulan September 2022 gue mencoba daftar lagi permohonan untuk penggantian eKTP. Jujur, ini kali pertama gue masuk kantor kelurahan yang sudah berubah menjadi layanan satu pintu. Disclaimer dulu ya... gue ga bermaksud menjatuhkan atau menjelekkan instansi tertentu namun gue berbicara apa adanya berdasarkan fakta. 

Gue mengganti eKTP di kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara dan nampak pangling ya... hehehe... karena selama ini hanya mampir ke puskesmas yang berada di sebelahnya. Oke, saat masuk pintu gue dihadapkan dengan bangku-bangku yang berjarak dan beberapa orang yang sedang duduk. Lalu, gue tengok lah ke dalam dari jendela luar... eh kok sepi... maksudnya bukan ga ada petugasnya ya.. tapi ga ada orang yang menunggu di dalam. Oh, mungkin belum mulai (saat itu pukul 08.30 WIB) yaudah gue akhirnya memutuskan untuk menunggu saja. Baru beberapa detik duduk, tetiba ada seseorang yang membawa berkas keluar dari dalam ruangan dan memberikannya kepada yang duduk. Orang itu mengenakan rompi orange yang saya kira petugas PPSU (mungkin membantu di sini). Yaudah gue tanya aja karena dia berdiri di depan pintu dan memegang sesuatu yang ternyata nomor antrian. Gue dikasih nomor antrian dan ditanya untuk keperluan apa. Gue pun menjawab, "mau ganti eKTP yang rusak". Kemudian, orang itu menjawab lebih kurang seperti ini, "prosesnya lama... blangkonya habis.. jadi harus tunggu... ga bisa sekarang jadi...". Nah, gue debat dong karena gue udah daftar di aplikasi itu dan kalau memang blangko habis, harusnya diberi pemberitahuan pada aplikasi sama seperti tahun 2020 (isi pesannya pengingat untuk datang pada hari yang ditentukan). Saat gue bilang pakai aplikasi dan menujukkan bukti pendaftarannya, gue langsung disuruh masuk tanpa menunggu lagi. Saat masuk, gue cukup kasih tau mau ganti eKTP dan menunjukkan aplikasi. Taraaa.. tak lama kemudian langsung diproses. Lebih kurang gue menunggu 5 menit dan eKTP yang baru pun gue terima. FYI, selama menunggu proses eKTP gue melihat keluar dan sepertinya orang berompi orange itu memang menjaga pintu dan bertanya sebelum masuk ruangan.

Seperti yang ada di dalam gambar pertama, seandainya gue jadi pejabat atasannya orang berompi orange itu dan mengetahui ada kejadian ini... ga ada debat lagi yaa... langsung gue pecat tanpa penghormatan. Please itu jadi ajang banget mencari uang dan membuat citra kelurahan buruk. Tolong sadar diri karena sudah diberikan gaji yang sesuai oleh Pemerintah Daerah. 


SAY NO TO PUNGLI 
KELURAHAN HARUS BERSIH!!!

Kita sebagai masyarakat harus membuka mata dan paham perkembangan teknologi agar terhindar dari hal tersebut.

Sekali lagi, gue tidak akan menghapus postingan ini karena hanya berbagi pengalaman secara FAKTA. Kalau memang blangko eKTP ada, beri edukasi pada penjaga di luar ruangan. Jangan sampai tidak sinkron informasi antara penjaga di luar dengan kenyataan di dalam. 

Terima kasih




***
Syarat ganti eKTP, cukup bawa eKTP yang lama.




Comments