Tahun Kedua Melewati Hari Ulang Tahun di Akhir Bulan Juli Saat Pandemi


 

Setiap manusia pasti usianya akan bertambah dan tepat di akhir bulan ini usia gue jadi 28 tahun. Yap, "Happy Birthday to Me" dan ini adalah tulisan gue yang kedua berkaitan dengan ulang tahun, cerita sebelumnya bisa dibaca di sini. Tahun kedua gue harus melewati hari ulang tahun disaat pandemi covid-19 yang belum juga menghilang di dunia, khususnya Indonesia. Tahun 2020, gue melewatinya dengan pengalaman yang tidak menyenangkan beberapa minggu sebelum gue ulang tahun. Masalah yang gue hadapi tidak lain dan tidak bukan adalah masalah orang tua sampai-sampai gue merasa harus konsultasi dengan psikolog disalah satu aplikasi kesehatan. Gue merasa benar-benar kepikiran tentang apa yang gue lakukan. Menurut gue pribadi, jelas hal itu adalah sebuah kesalahpahaman yang didukung oleh suasana pandemi yang membuat semua orang jadi stress. Well, sebenarnya ada hal asing yang mungkin kalian ga akan percaya dan lebih baik ga usah percaya juga tapi gue mau sharing aja, kalau disaat suasana sedang memanas, ada sosok bayangan hitam yang terlihat jelas dibelakang orang tua gue (cuma salah satu aja, jadi bisa tebak, apakah ayah atau ibu) dan itu membuat semacam aura-lah bahasanya disekitar jadi semakin memburuk. Oh iya, mungkin bagi yang baru baca kenapa tetiba gue bisa "ngehalu" liat seperti itu, bisa baca cerita-cerita gue di postingan blog ini sebelumnya. Berminggu-minggu dilalui dengan suasana yang asing sampai kondisi di rumah benar-benar kembali seperti semula. Ya, sungguh terasa awkward ketika semua merasa sudah melupakan kejadian tersebut dan seolah tidak terjadi apa-apa. Padahal, sungguh gue masih mengingatnya sampai saat ini dan mungkin tidak akan pernah lupa pengalaman gue sampai konsul ke aplikasi kesehatan biar gue ga ikutan drop dan terus berusaha menjaga imunitas diri gue agar tidak terpapar virus. 


Well, berbicara soal virus covid-19.. Alhamdulillah gue udah selesai vaksin sampai yang kedua menggunakan vaksin sinovac. Pengalaman gue setelah di vaksin pertama itu ga merasakan apa-apa ketika proses penyuntikan dan pasca penyuntikan. Gue hanya merasa bisa tidur lebih nyenyak aja daripada sebelumnya yang cenderung insomnia. Lalu, gue merasa ada perbedaan saat di vaksin kedua yang mana saat penyuntikan itu terasa sakit dan setelah penyuntikkan mengalami pegal disekitar area penyuntikan dan tangan. Selebihnya mempunyai efek yang sama yaitu membuat gue tidur lebih nyenyak dan lebih awal lagi tidurnya. Oh iya, gue mau cerita juga tentang, apakah gue sudah pernah terpapar virus covid-19 atau belum. Jadi, saat awal-awal atau pertengahan 2020 gue pernah merasakan hilang indra penciuman, perasaan tidak enak, suhu tubuh menghangat tapi itu semua terjadi tidak berbarengan (berbeda hari). Jujur, gue lebih kaget ketika tidak bisa membau aroma apapun dan ketika mencoba mencium aroma handsanitizer itu ga ada baunya sama sekali tapi gue merasakan seperti ada sesuatu yang pedas/perih yang "menyangkut" di bagian ujung dalam hidung. Tapi, gue ga melakukan tes apapun dan hanya pergi kerja saat hari itu saja dan selebihnya gue sadar diri untuk berdiam diri di rumah dan Alhamdulillah di hari ketiga (kalau tidak salah) indra penciuman telah kembali normal dan rasanya senang banget. Pengobatan yang gue lakukan itu sering mencium aroma handsanitizer dan menuangkan minyak kayu putih ke air panas untuk dihirup, serta mengoleskan minyak kayu putih ke hidung. Selebihnya hanya pikiran positif kalau ini bukan covid tapi flu biasa. Semoga cepat selesai ya pandeminya, ini juga menjadi salah satu doa gue atau mungkin doa semua orang.


Di usia 28 tahun, sudah banyak teman gue yang menikah tapi gue kok belum ya? hehe... bahkan tak sedikit orang disekeliling kita juga menanyakan hal yang sama. 

"Udah ada calonnya belum?", "Calonnya orang mana?", "Mau dikenalin sama si A B C D ga?", "Kapan nikahnya?".

Di lain sisi, apakah mereka bertanya sama gue, apa gue udah mau nikah atau belum? sementara pikiran gue saat ini adalah bagaimana cara gue harus melihat keindahan alam yang diciptakan Allah yang tertunda? Hidup itu kan hanya sekali dan gue mau melihat dunia yang Allah ciptakan sebelum gue menikah dan setelah gue menikah. Pasti akan terasa perbedaannya dan akan menjadi cerita tersendiri yang akan menginspirasi keturunan gue (Insya Allah). Bahkan, gue sekarang pacaran pun males karena gue ga mau nanyain orang setiap saat ataupun ditanyain setiap saat. Sudah cukup bagi gue dari kecil sampai lulus kuliah jadi seseorang yang seolah-olah dirantai oleh keluarganya sendiri. Ya, mungkin buat kebaikan gue tapi apakah mereka tau efeknya sekarang ke pribadi gue? Pengalaman masa kecil yang bagi gue kurang menyenangkan (ya mungkin setiap orang punya pengalaman dan ga usah jadi pembanding atau mengucapkan kalimat sakti "harus bersyukur, tuh lihat orang lain yang hidupnya blablabla..."). Gue aja merasa punya teman itu saat kuliah. Walaupun mungkin gue terlambat untuk membuka diri, itu ga masalah sih buat orang yang suka banget sama lagunya Last Child - Diary Depresiku karena mewakili gue banget. Walaupun kini kedua orang tua gue sudah mulai ada perubahan ke arah yang lebih baik lagi, tapi sesekali masih sempat loh buat gue harus bersimpuh dan berdoa sambil menahan tangis atau harus makan sambil menahan tangis karena mendengar suara mereka yang sesekali bertengkar karena hal sepele dan gue yang mendengarnya pun bosan, terlebih yang diungkit adalah masalah yang sama. 


Jujur, berkaitan dengan jodoh.. entah kenapa gue selalu berpatokan dengan mimpi. Seakan mimpi itu menjawab semua gundah-gulanah tentang kapan gue harus menikah. Iya! gue memang sulit untuk menentukan dan berkata perihal cinta karena memang gue ga mengerti tentang arti cinta dan rasa sayang. Ya, mungkin bisa dibilang beku/dingin-lah. Terlebih lagi, gue penuh pertimbangan A B C D dan menebak karakter seseorang hanya dari wajahnya. Memang sih, ada kalimat sakti "Jangan lihat dari cover-nya" tapi rerata setelah berkenalan dan meneliti lebih lanjut, hampir semua tebakan gue tepat sasaran sesuai dengan sifatnya. Padahal kata orang lain, dia ga begitu kok... tapi nyatanya dia begitu, hehee... Entah apa gue yang sudah membentuk karakternya sendiri sesuai dengan tebakan gue atau apa, ya.. mungkin ini sifat buruk gue yang harus gue "tutup mata". Bahkan gue sampai sekarang, terkadang masih takut mengenai orang yang sudah gue anggap dekat akan masuk ke dalam mimpi gue dan ketika mimpi itu berkaitan dengannya, lalu itu adalah hal yang buruk tapi gue ga bisa membedakan mana mimpi yang benar akan terjadi dan mana yang bunga tidur dari setan. Sungguh itu akan membuat gue menyesal karena tidak memperingatkannya dan gue ga mau hal itu terjadi lagi. Jadi, berikanlah petunjuk jika kamu adalah pilihan yang tepat untuk gue. Ya, gue berharap dengan semua rencana Allah mengenai waktu pernikahan gue dengan rencana yang indah dan di waktu yang tepat. Aamiin.


Akhir kalimat di postingan ini, semoga semua harapan/doa yang baik untuk seluruh umat muslim di dunia dikabulkan oleh Allah karena kalau berbicara dengan doa saat ulang tahun, tentunya setiap tahun akan sama dan terulang kembali. Terima kasih sudah mau membaca tulisan gue di bulan Juli tahun ini.

Comments